Jumat, 16 Mei 2014

Secarik Lagu

Malam ini aku ingin bercerita padamu tentang diriku yang hidup dalam nyanyian. Aku terlahir sebagai seorang manusia biasa, dengan kecintaan yang tidak biasa pada musik. Ya, ini mutlak adalah anugerah Tuhan jika akhirnya aku mendapatkan sesuatu yang menjauhkanku dari "pelampiasan yang buruk" yang berakar pada emosi diri tanpa kontrol ini.

Aku membuang semua rasa benciku pada hal-hal yang memuakkan di dalam alunan nada, menjadikannya sebuah lagu dan menyimpannya dalam harddisk 500gb di internal laptopku. Hingga kini semua nyanyian itu terekam dan tersimpan dalam memory yang kokoh. Yang ketika aku buka dan kudengar lagi, nyanyian itu membawaku terbang ke dalam ingatan tanpa batas. Itulah arti musik, sebuah ingatan yang terekam indah dalam nada.

Saat kalian bicara soal skill dan kemampuan bermusik, aku akan angkat tangan dan melambai pada kamera. Aku lemah. Kemampuanku dalam bernyanyi masih jauh dan kepandaianku dalam bergitar tak dapat mengimbangi ide-ide kreatif yang mendesak jiwaku untuk melantunkan keindahan. Aku muak jika harus mengatakannya, tapi aku akui, aku merasa sulit menciptakan nada baru jika tidak ada seorang pemain yang ahli mendampingiku untuk memainkan nada. Namun