Selasa, 25 Oktober 2011

Percayalah! Percayalah!

Sepertinya aku terperangkap dalam sebuah keterpurukan. Aku bimbang, seakan tak percaya lagi pada apa-pun, bahkan pada diriku sendiri. Aku kehilangan sesuatu, sesuatu yang sangat berharga. Keberanian untuk berharap dan kepercayaan untuk maju dalam perkembangan dunia serta globalisasinya. Aku mencoba lari, menghindar tapi tak bisa, bersembunyi tapi percuma. Hingga aku menghilang ditelan waktu dan orang-orang mulai melupakanku. Mungkin bagi mereka yang membenciku, itu adalah sebuah mukjizat jika melihat aku hancur dan menghilang dari kesuksesan. Dan aku rasa mereka senang melihat saat-saat aku gagal. Dan aku senang, karena di saat aku gagal pun masih ada orang yang mengambil manfaat, dan kegagalanku bukan hanya sekedar kegagalan, tapi kegagalanku adalah gagal yang membahagiakan orang lain. setidaknya pahala ku bertambah. hahaha
.
 Aku sadar, Tuhan sengaja menjebakku di tengah-tengah antara benar atau salah, untuk membuatku lebih dewasa dari setiap kesalahanku mengambil keputusan. Dan hari ini, Tuhan membuatku percaya bahwa sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Dia Maha Adil, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, karena itu kita sudah sepantasnya percaya pada-Nya yang Maha Benar. Percayalah. Percayalah Bumi itu bulat dan terus berputar. Percayalah akan tiba saatnya kita berhasil. Percayalah!

Sabtu, 15 Oktober 2011

Cuma Sebuah Posting

Alhamdulillah... ngga tau kenapa, sekarang aku merasa sedikit lebih bersemangat. I feel little better than before. kesibukan yang menghujam jiwaku akhir-akhir ini membuat aku lupa akan banyak hal, terutama "blog". Aku sudah lupa kapan terakhir kali aku menulis di blog. Sudah lama sekali. Dan hari ini aku menulis. kau tau siapa yang mengingatkan aku pada hal ini? seseorang. Orang itu membuatku teringat dengan keindahan dan kenikmatan menulis di blog saat aku membaca tulisan-tulisannya. Memang, harus ku akui, aku melupakan semua itu, semua keindahan, rasa puas, dan hobby menulis ku semenjak kesibukan itu datang bertubi-tubi, mengeroyok lelaki lemah yang rapuh ini. Itu resiko yang harus diterima seorang ketua OSIS, dan suka atau tidak suka, aku harus terima. Aku tidak menyesali jabatan ini, tapi aku hanya berpikir, haruskah aku menghilangkan hobby ini karena kesibukan di Organisasi?

Saat aku membaca posting orang itu, sejenak aku berpikir, bisakah aku tetap menulis di sela-sela kesibukanku? dan tulisannya membuatku mengerti bahwa kesibukan atau apapun tidak akan pernah bisa menghapuskan cinta kita pada sesuatu. Dan aku tau apa jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu. Aku akan tetap menulis dan terus menulis meski mungkin tak ada yang membaca dan memperhatikan tulisanku. Karena ini adalah cinta, dan cinta tak bisa dilepaskan dari hati yang telah mencinta. Kesenangan dalam menulis. Itu yang menjadikan keinginan ini semakin kuat. Mungkin jika suatu saat nanti aku jadi penulis profesional, aku akan tertawa membaca posting ini. Tapi, seperti yang kukatakan, ini "cuma sebuah posting". Jadi, kupikir jika tak ada artinya juga tidak apa-apa. tapi, jika ada yang mau mengambil pelajaran dari posting ini, dipersilahkan dengan segala hormat.
Untuk orang yang sudah membangkitkan semangat menulisku, aku ucapkan terima kasih. Mungkin bagi anda, tulisan yang anda buat di blog anda "cuma sebuah posting" biasa, tapi posting itulah yang membuatku kembali tertarik ke dunia ini. Dunia Menulis. Terima Kasih. :)