aku menemukan banyak kepalsuan ketika aku melewati jalan yang terbentang di sepanjang rimba kehidupan yang tidak berujung ini. kenapa manusia begitu munafik? mengingkari kebenaran dan membiarkan diri mereka menjalani arti dari semua ilusi dunia.
setiap manusia menyimpan sisi gelap mereka jauh di dalam lubuk hatinya, dan menampakkan pemandangan yang begitu indah di luarnya. sebuah kepalsuan yang memuakkan.
pada akhirnya manusia hidup dalam keadaan saling membodohi. saling menyesatkan. hingga menimbulkan kebingungan dan melahirkan pertanyaan : "kepada siapa lagi aku harus percaya?"
semua makhluk punya titik lemah, semua manusia punya batas, seperti dunia yang memiliki akhir meski tak terlihat bagaimana ia akan berakhir. seperti itulah keterbatasan manusia. dibatasi oleh ilmu mereka, dibatasi oleh gengsi mereka, dibatasi oleh harta mereka, dibatasi oleh pemahaman mereka yang salah terhadap ideologi, harga diri, dan bahkan agama. hingga mereka lupa bagaimana berkasih sayang, lupa bagaimana menahan diri, lupa bagaimana caranya menghormati, lupa bagaimana caranya bergaul dengan orang yang tidak berada pada levelnya. ya, manusia telah lupa.
lantas, bagaimana seharusnya?
ingatlah bagaimana kau hidup sampai hari ini. ingatlah yang baik-baik. ingatlah tidak semua orang jahat. ingatlah kau tidak sendiri. ingatlah bahwa hartamu bukan milikmu sendiri. ingatlah agamamu bukan untuk membenarkanmu dalam pemahaman bodohmu. ingatlah, sebelum kau sampai di sini, apa saja yang telah kau lewati? apakah semuanya buruk? tidak adakah hal baik? tidak adakah hal positif? apakah kau manusia? apakah kau sempurna? maka tenanglah sejenak, dan tatap dirimu sedalam-dalamnya di cermin. kemudian temukan jawabannya.
Bookmarks
Our Partners
Heathcliff
Mengenai Saya
- Talota
- saya adalah seorang laki-laki yang sedang berusaha menemukan jati diri, dan berharap suatu hari nanti bisa menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga, agama, dan negara.
Pengikut
Cari Blog Ini
Blogger templates
Selasa, 09 Juni 2015
Jumat, 03 Oktober 2014
Tiga Bulan Men-jomblo, Pria Ini Keluarkan Single Terbarunya yang Berjudul "Belum Saatnya Kita Menyerah"
Seorang pria berinisial MTP (sebut saja dia "Mei")
telah berkarir solo selama 4 tahun ini. Karir solo-nya dimulai semenjak
bubarnya Kyuu-ku band pada tahun 2009. Ya, pria ini adalah vokalis tunggal yang
sekaligus merupakan salah satu pendiri Kyuu-ku Band, sebuah band yg cukup
fenomenal pada waktu itu.
Kyuu-ku Band |
“Setelah Kyuu-ku bubar, saya memilih berkarir solo dan lebih
fokus pada lagu-lagu slow yang bertajuk percintaan,” ujar Mei saat ditemui
admin talota.com beberapa hari yang lalu.
Keterbatasan skill nya dalam memainkan alat musik menjadi
salah satu penyebab kenapa dia memilih lagu slow.
“Lagu slow itu tempo-nya lambat, lebih gampang dimainin,
kalo untuk lagu nge-beat, jari saya nggak sanggup mengimbanginya, vokalnya juga
nggak gampang karena saya udah terbiasa bawa lagu slow dan mainin vibra panjang,” ujarnya.
Meski lebih sering mengeluarkan lagu-lagu galau, namun ada
beberapa lagu di playlist Mei yang bertema santai seperti lagu Bersama Cinta dan lagu Lukisan Mimpi yang bertajuk semangat
akan tetapi lagu ini masih berupa demo akustik.
“Rencananya waktu itu, setelah aransmen ulang lagu Tak Sesempurna Dulu saya mau
menyelesaikan lagu Lukisan Mimpi, tapi waktu lagi mikirin susunan musiknya, tiba-tiba saya dapet inspirasi buat
lagu ini. Yaudah, sekalian aja dilanjutin sampai bener-bener selesai.”
Mei tidak menampik bahwasannya dia memang lebih suka
lagu-lagu galau. Meski begitu, Mei mengakui bahwa dia tetap harus memenuhi
tuntutan industri musik pada saat ini.
“Ya, kalau orang maunya begitu. Walaupun saya lebih suka lagu
slow, ya tetap harus profesional *sokprofesional haha”
“Dulu itu saya emang belum sanggup bikin, tapi kalo sekarang
udah bisa, cuma memang mungkin hasilnya nggak sebagus bikinan orang yang aliran
musiknya kayak gitu. Ya, tiap orang kan punya selera musik masing-masing.”
Mei mengungkap bahwa meski dia jarang mengeluarkan lagu
bertempo cepat, namun dia selalu berlatih memainkan instrumen musik dan
memperkaya kemampuan vokal-nya untuk dapat mengakomodasi tuntutan dari Industri
Musik Indonesia pada saat ini.
Inilah lirik dari single terbaru Mei yang berjudul Belum Saatnya Kita Menyerah yang dikeluarkan beberapa hari yang lalu :
Kita semua pernah terjatuh
kita semua pernah terluka
tapi kita tak seharusnya menyerah
dengan kenyataan yg tak sejalan
dalam hidup kita
Bridge :
janganlah kau takut, aku di sini
menopang hatimu tuk tetap berdiri tegak
Reff:
lepaskan dan teriakkan
mimpi-mimpi indah kita
jangan biarkan dunia merenggut semua kebahagiaan
bernyanyilah bersamaku
lepaskan semua sesal masa lalu
belum saatnya kita menyerah
kita tak boleh putus asa
kita harus selalu percaya
bahwa Tuhan takkan berikan cobaan
yang takkan mampu tuk kita jalankan
back to bridge
back to reff
Cek Lagunya Disini
Selasa, 29 Juli 2014
Sebuah Pilihan
Aku tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Ketertarikan ku pada
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
sudah lama tidak nge-blog, tapi ntah kenapa malam ini ada sebuah kekuatan yang menarikku untuk menulis di sini. padahal besok masih UAS -_- ...
-
setiap orang boleh berteori, tapi tidak semuanya harus didengar bukan ? jujur saja, aku sangat terganggu dengan orang yang suka membanding-b...
-
aku sangat sadar, aku hanya lah sebutir debu kecil yang tertiup angin, terbang menembus cakrawala, yang kadang terhempas dan lebih sering te...
-
aku menemukan banyak kepalsuan ketika aku melewati jalan yang terbentang di sepanjang rimba kehidupan yang tidak berujung ini. kenapa manusi...
-
Seorang pria berinisial MTP (sebut saja dia "Mei") telah berkarir solo selama 4 tahun ini. Karir solo-nya dimulai semenjak bu...
-
kalo ditanya soal konser, udah sering sih, tapi yang paling berkesan itu adalah konser pertama. waktu itu aku masih SMP, dan kebetulan pas p...
-
JAKARTA, KOMPAS.com - Front Pembela Internet (FPI) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendaftarkan gugatan u...
-
Sebuah pilihan selalu memiliki konsekuensi, seperti sebuah cerita yang selalu punya sisi indah untuk dikenang. Ya, dulunya kupikir mem...
-
sebelum kompetisi di mulai, aku sudah punya firasat bahwa aku akan jatuh. tidak perlu kalian katakan, aku juga tau, satu hal yang pasti, hal...
-
Something You Love Kita tidak menemukan sesuatu yang kita cintai begitu dalam lalu melepaskannya. Kita terus berpegang padanya. You do...