Minggu, 03 Juni 2012

Belajar Menang, Belajar Kalah!

mungkin malam ini aku akan bingung untuk menulis apa. aku tak tau apakah ini patut diceritakan atau tidak. tapi sebelum itu, aku ingin bertanya padamu. apa yang kau rasakan di saat semua perjuangan, pengorbanan, dan impianmu tidak bisa terwujud? apakah kecewa? kesal? atau marah?

seperti itulah aku saat ini. sungguh keras apa yang telah kami lewati, yang berawal dari kegagalan tahun lalu.



kemudian kami berjuang keras di tahun ini untuk membalaskan kekalahan itu. dengan harapan dari para senior, guru, dan teman-teman serta orang-orang di sekeliling kami yang menjadi pemberat pundak kami. beban yang memberikan kekuatan itu.

dan sekarang semuanya harus

Jumat, 27 April 2012

Sedikit Goresan Pelajaran

kau tau.. di saat ada seseorang yang bertanya pada ku.. "kenapa kamu bisa dapatkan itu?" atau "kamu hebat sekali, bagaimana caranya? apa rahasianya?" sebenarnya aku sangat bingung untuk menjawabnya karena sungguh aku tak tau. aku tak tau kenapa aku bisa, aku tak tau kenapa aku mampu. aku hanya melakukan yg semestinya kulakukan. aku hanya menuruti nurani ku saja. jika itu harus kulakukan, maka akan kulakukan, jika itu mesti ditinggalkan, maka akan kutinggalkan. mungkin aku hanya bisa bilang "niat yang lurus" itu penting. kenapa?

pernah ada... firman atau hadist yaa? aku lupa... yang jelas intinya seperti ini :
"jika kamu niat karena uang, kamu akan mendapatkan uang. jika kamu niat karena wanita, kamu akan dapatkan wanita. tapi jika kamu niat karena Allah SWT, niscaya kamu akan dapatkan segalanya, uang, wanita, dan juga ke-ridha-an Allah."

That's why I dont want to force myself. karena aku sadar, sekeras apapun

Kamis, 19 April 2012

Kekalahan yang Mengungkap Tabir dan Rahasia

sebelum kompetisi di mulai, aku sudah punya firasat bahwa aku akan jatuh. tidak perlu kalian katakan, aku juga tau, satu hal yang pasti, hal yang membuat aku tak bisa menang adalah semangat ku yang sudah runtuh! aku selalu berpikir, mengapa aku harus berjuang? untuk ke nasional dari even ini sangatlah tidak mungkin, karena sistem di sini sepenuhnya tidak mendukung untuk bisa menggapai nasional. mungkin ini efek dari perubahan yang terjadi di sekolah dan juga efek dari apa yang kutemui di lomba-lomba yang pernah ku ikuti.

untuk bisa sampai nasional, tidak cukup hanya dengan belajar giat, tapi juga perlu pembinaan yg tepat, dan sekolah tidak sanggup memberikan itu. dan tak hanya itu, di daerah ini tidak ada kursus/ tempat les yang khusus untuk mengajarkan materi lomba tersebut. Alhasil, kami yang berpotensi besar sekalipun hanya akan bisa sampai ke tingkat provinsi. untuk ke nasional? It's impossible!

aku sudah sering ikut even provinsi, mungkin itu yang membuatku tak begitu bersemangat untuk memenangkan lomba kabupaten ini. tapi, sebenarnya aku punya sebuah pemikiran

"untuk apa kami

Minggu, 22 Januari 2012

Turun dari Puncak Itu

aku selalu berpikir bahwa segala sesuatu yang sudah mencapai puncaknya akan turun perlahan. awalnya aku selalu berharap bahwa ini bukan puncak, tapi sepertinya ini sudah menjadi final best of our achievment, dan kami mulai turun perlahan dari prestasi itu.

aku sebenarnya tidak ingin berjalan sendiri, tapi aku harus memilih ini karena mereka sudah menyatakan secara tersirat bahwa mereka tidak membutuhkanku lagi. aku sendiri juga tidak begitu mengerti alasan mereka melakukan itu. mungkin memang aku tidak berarti lagi bagi mereka, dan mereka lebih baik hanya berdua saja.

ku akui, kontribusi yang kuberikan selama ini sangat kurang, tapi bukan berarti mereka bisa se-enaknya bersikap begitu padaku. "aku juga bisa berjuang sendiri tanpa mereka", itulah kalimat yang muncul di benakku ketika memikirkan ini.

walaupun mereka meng-acuh-kan ku dengan alasan yang tidak jelas, aku tidak akan membenci mereka, karena mereka sudah kuanggap saudara, dan seorang saudara tidak boleh membenci sudaranya sendiri. tapi, bukan berarti aku akan memohon pada mereka dengan merendahkan martabatku. aku paham, pikiran mereka masih labil, dimarahi sedikit saja bisa mengubah penilaian mereka terhadap seseorang. mereka masih labil, masih belum dewasa, dan orang yang akan mendewasakan mereka bukanlah aku, jadi lebih baik aku menyingkir dari lingkungan mereka.

mungkin ini sudah jalannya, Tuhan memisahkan kita untuk suatu alasan